'/> Biografi Ir Soekarno Part 4 : Turun Dari Jabatan (Selesai) -->

Info Populer 2022

Biografi Ir Soekarno Part 4 : Turun Dari Jabatan (Selesai)

Biografi Ir Soekarno Part 4 : Turun Dari Jabatan (Selesai)
Biografi Ir Soekarno Part 4 : Turun Dari Jabatan (Selesai)

Biografi Singkat Ir Soekarno


Ada banyak hal permasalahan yang dihadapai di masa demokrasi terpimpin, salah satunya ialah protes keras dari banyak pihak intelektual yang mengkritik keputusan Dekrit & terciptanya Demokrasi Terpimpin. Bentuk pemerintahan ini dinilai menghianati makna demokrasi yang bahwasanya dan membuka pintu bagi kediktatoran dengan kekuasaan yang terlalu terpusat pada satu sosok, yaitu Soekarno. Kritik terhadap Soekarno ini dilakukan bukan hanya oleh tokoh mahasiswa ibarat Soe Hok Gie, tapi juga para kawan-kawan seperjuangannya ibarat Moh Hatta, Sjahrir, dan juga Natsir.

Tapi di antara semua duduk kasus itu, duduk kasus perebutan Irian Barat yang tidak beres-beres udah belasan taun. Akhirnya, Soekarno mempercayakan duduk kasus keamanan dan teritorial tersebut kepada 3 jendral terpercayanya. Semetode umum, duduk kasus pertahanan ini ia percayakan pada Jenderal Abdul Harris Nasution. Untuk mengurus pemberontak ibarat Negara Islam Indonesia dan PRRI-Permesta, ia percayain kepada perwira nya untuk meredam pemberontakan yaitu Mayor Jenderal Ahmad Yani. Untuk duduk kasus Irian Barat ia percayakan kepada hebat taktik lapangan yaitu (Kostrad), Mayor Jenderal Suharto.




Dari ketiga jendral ini, Ahmad Yani merupakan prajurit kesayangan Sukarno. Bahkan menurut gosip yang berkembang di kalangan petinggi militer maupun sipil, Sukarno tengah mempertimbangkan Ahmad Yani sebagai calon presiden. Tapi di sisi lain, ada juga tokoh berpengaruh yang punya pendukung paling banyak di masa Demokrasi Terpimpin, yaitu Ahmad Aidit yang merupakan Ketua Comite Central PKI.




Ketegangan politik pada kala Demokrasi Terpimpin alhasil pecah dalam 1 tragedi yang sangat luar biasa. Yaitu gerakan 30 september 1965 dimana terjadi pembunuhan kepada 7 perwira tinggi. 6 jendral terbunuh termasuk Ahmad Yani dan 1 jendral selamat ialah AH. Nasution. Peristiwa inilah yang menjadi titik peralihan kekuasaan dari pemerintahan Presiden Sukarno ke Presiden Soeharto.

Turun Jabatan hingga Menutup usia (1966 - 1970)


Akibat tragedi 30 September 1965, terjadilah inflasi tinggi. Harga-harga kebutuhan pokok naik.

Demonstrasi mahasiswa makin meluas dan munculnya mosi tidak percaya terhadap presiden Soekarno dan 3 point utama, yaitu:
  1. Membiarkan G30SPKI terjadi
  2. Membiarkan ekonomi merosot
  3. Menjatuhkan watak bangsa dengan perilaku-perilaku “genit” terhadap perempuan.
Soekarno alhasil betul-betul sendirian. Setelah lengser, Kesehatan Soekarno makin parah dan juga menjadi tahanan rumah dengan penjagaan ketat dan tunjangan medis seadanya. Akhirnya pada 21 Juni 1970 pukul 07.00 pagi Ir. Soekarno meninggal dunia. Soekarno pernah meminta untuk dimakamkan di Istana Batu Tulis Bogor, akan tetapi Presiden Suharto menentukan Kota Blitar, sebagai daerah peristirahatan terakhir Bung Karno.


Biografi singkat Soekarno PART 1, PART 2, PART 3, PART 4


Advertisement

Iklan Sidebar