'/> Budiman Sudjatmiko, Anak Revolusi -->

Info Populer 2022

Budiman Sudjatmiko, Anak Revolusi

Budiman Sudjatmiko, Anak Revolusi
Budiman Sudjatmiko, Anak Revolusi

 Dia di bimbing oleh keluarga yang mekepunyaani rasa nasionalisme yang tinggi Budiman Sudjatmiko, Anak Revolusi


Budiman Sudjatmiko lahir pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Dia mekepunyaani 4 saudara dan merupakan anak tertua. Budiman tumbuh besar di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta. Dia di bimbing oleh keluarga yang mekepunyaani rasa nasionalisme yang tinggi.
Sejak duduk di dingklik SMP, Budiman sudah mulai aktif mengikuti organisasi dan diskusi. Dia aktif sebagai community organizer semenjak awal masa perkuliahannya di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Komunitas tersebut bergerak untuk pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Budiman tidak sempat menuntaskan kuliahnya sebab aktif pada acara ini.
Budiman mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik) pada tahun 1996, yang lalu mengakibatkan dirinya dipenjara oleh pemerintah Orde Baru. Budiaman divonis 13 tahun penjara sebab dianggap sebagai dalang insiden tersebu.
Kota Jakarta terbakar pada 27 Juli, sesudah ada perlawanan dari pendukung PDI dan juga rakyat dari Jakarta. Budiman hanya menjalani eksekusi selama 3,5 tahun sesudah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999, sebab kemenangan gerakan demokrasi.
Pria 42 tahun tersebut melanjutkan studi di Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge Inggris selepas dari penjara. Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan dan membentuk REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), sebuah organisasi sayap partai pada selesai 2014. Saat ini, beliau menjabat sebagai anggota dewan perwakilan rakyat RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria.

Advertisement

Iklan Sidebar