OTOBIOGRAFI MARIA WALANDA MARAMIS
Maria Josephine Catherine Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara pada tanggal 1 Desember 1872 dan meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, pada tanggal 22 April 1924 di umurnya yang ke 51 tahun. Beliau lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis. Beliau yaitu seorang Tokoh Pahlawan Nasional Indonesia alasannya yaitu usahanya untuk berbagi keadaan perempuan di Indonesia pada permulaan periode ke-20. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa selalu memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis, sesosok perempuan yang di anggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Untuk mengenang jasa beliau, telah dibangun Patung Walanda Maramis yang terletak di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang. Maramis menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda, seorang guru pelajaria pada tahun 1890. Setelah pernikahannya dengan Walanda, ia lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis. Mereka memiliki tiga anak perempuan. Dua anak mereka dikirim ke sekolah guru di Betawi (Jakarta). Salah satu anak mereka, Anna Matuli Walanda, kemudian menjadi guru dan ikut aktif dalam PIKAT bersama ibunya.Maria Walanda Maramis |
Ide, opini dan pedoman Maramis dituliskannya di sebuah surat kabar setempat yang berjulukan Tjahaja Siang. Dalam artikel-artikelnya, ia memperlihatkan pentingnya peranan ibu dalam keluarga di mana yaitu kewajiban ibu untuk mengasuh dan menjaga kesehatan anggota-anggota keluarganya, ibu juga yang akan memperlihatkan pendidikan awal untuk anak-anaknya kelak. Maria Walanda Maramis menyadari bahwa wanita-wanita muda dikala itu perlu untuk dilengkapi dengan bekal menjalani peranan mereka sebagai pengasuh keluarga, Maramis bersama beberapa orang telah mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya atau di singkat dengan "PIKAT" pada tanggal 8 juli 1917. Tujuan pendirian organisasi PIKAT ini yaitu untuk mendidik kaum perempuan terutama untuk para ibu ibu yang simpulan sekolah dasar dalam hal-hal rumah tangga menyerupai memasak, menjahit, merawat bayi, pekerjaan tangan, dan sebagainya.
Melalui kepemimpinannya Maramis dalam PIKAT, organisasi ini bertumbuh dengan dimulainya cabang-cabang diMinahasa, menyerupai di Maumbi, Tondano, dan Motoling. Cabang-cabang diJawa juga terbentuk oleh ibu-ibu di sana menyerupai di Batavia, Bogor, Bandung, Cimahi, Magelang, dan Surabaya.
Pada tahun 1932, PIKAT mendirikan Opieiding School Var Vak Onderwijs Zeressen atau Sekolah Kejuruan Putri. Maria juga aktif mewujudkan cita-citanya biar kaum perempuan mekepunyaani hak yang sama dengan laki-laki. Maria yakin bahwa perempuan mekepunyaani kemampuan yang sama untuk menuntut ilmu menyerupai laki-laki. Selain itu, Maria juga berjuang biar perempuan diberi daerah dalam urusan politik, contohnya hak untuk menentukan dan duduk dalam keanggotaan Dewan Kota atau Volksraad. Maramis terus aktif dalam PIKAT hingga pada kematiannya pada tanggal 22 April 1924.
Advertisement