'/> Kata Kata Filosofi Kopi -->

Info Populer 2022

Kata Kata Filosofi Kopi

Kata Kata Filosofi Kopi
Kata Kata Filosofi Kopi
Kata Kata Filosofi Kopi =  Filosofi Kopi ialah novel Dee yang Melalui buku Filosofi Kopi ini, Dee ingin mengmunculkan bagaimana usaha seorang yang mempunyai hobi terhadap kopi dan meartii kopi dari sudut pandang kehidupan. Menurut WIKI Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopimerupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan ludang keringh dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu KopiRobusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
  • Cappucino itu kopi yang genit, ketebalan dan tekstur foam harus presisi, butuh baku penampilan yang tinggi. Cappucino harus terlihat seindah mungkin, sebab cappucino ialah kopi yang cocok untuk orang yang suka keindahan sekaligus kelembutan. (Ben)
Filosofi Kopi ialah novel Dee yang Melalui buku Filosofi Kopi ini Kata Kata Filosofi Kopi

Kutipan Novel Filosofi Kopi



Kopi pertama pagi ini. Semanis rindu yang tumpah sepanjang hari dari awal bangkit tidur.

Kopi pertama pagi ini. Sepahit cinta yang terlalu kerdil untuk dianggap.

Kopi pertama pagi ini. Sehitam malam. Semanis cemburu.

Kopi pertama hari ini. Semanis ucapan "selamat tidur" dari yang tersayang, di ujung setiap malam.

Kopi pertama hari ini. Sepahit kesalahan masa lalu. Semanis pelajaran yang dibawanya.

Kopi pertama pagi ini. Sehitam pupil mata dua orang yg tidak sengaja beradu. Semanis senyum yg menyusul sesudahnya, tanpa aba2.

Kopi pertama pagi ini. Semanis kata "kangen" yang masih malu2 untuk diucapkan.

Kopi pertama pagi ini. Semanis telepon pertama sebelum tiba cinta. Sepahit kata perpisahan terakhir setelah patah hati.

Kopi pertama pagi ini. Sehitam bayangan dua orang, di bawah rindu yang menyala.

Kopi pertama pagi ini. Perlahan terasa manis. Seperti rindu yang muncul tanpa dipaksa, semakin hari semakin pekat.

Kopi pertama hari ini. Pas. Seperti cinta yang tidak banyak meminta.

Kopi pertama pagi ini. Samar-samar terasa pahit. Seperti rindu yang pecicilan, di pagi pertama setelah putus cinta.

Kopi pertama pagi ini. Pahit-manis. Seperti kata sayang terakhir dari dua orang yang saling berpisah jalan.

Kopi pertama pagi ini. Manis bila diaduk. Seperti dua orang sahabat yg sama2 menyimpan cinta, sama2 tidak tahu.

Kopi pertama pagi ini. Pahit. Seperti dua orang yang terlambat dipertemukan, kemudian sama-sama saling melewatkan.

Kopi pertama hari ini. Manis, menyerupai cinta yang sabar menunggu.

Kopi pertama pagi ini. Hitam. Seperti menduakan tanpa tanda bahaya.

Kopi pertama hari ini. Pahit-manis. Seperti jatuh cinta sendirian.

Kopi pertama pagi ini. Penuh ampas di dasar gelas. Seperti dua orang sahabat yg diam2 saling menyimpan cinta.

Kopi pertama pagi ini. Hitam, habis terlalu cepat. Seperti ditinggalkan yg tercinta, tanpa tanda bahaya.

Kopi pertama pagi ini. Harum, hitam. Seperti aromamu, di pertemuan kita yang tak sengaja, pada malam yang tak biasa.

Kopi pertama hari ini. Hitam, terlambat diminum. Seperti cinta yg terlalu usang untuk diucapkan, kemudian hilang ke orang yg lain.

Kopi pertama pagi ini. Hitam. Seperti siluet wajahmu yg tertidur di bahuku, pada sebuah perjalanan.

Kopi pertama di bulan Maret. Pahit, menyerupai ketakutan2 yg menyertai hubungan yg baru. Manis, menyerupai melaluinya tanpa ragu.

Kopi pertama pagi ini. Manis, tidak ingin habis. Seperti denganmu.

Kopi pertama pagi ini. Semakin pahit diteguk. Seperti kangen yg semakin tidak tuntas, semakin menyebalkan.

Kopi pertama pagi ini. Harum. Seperti wangimu yg tertinggal di ujung hidung dan kunjung hilang.

Kopi pertama pagi ini. Terlalu siang untuk diseduh. -___-

Kopi pertama pagi ini. Dingin dan hambar. Seperti tanpa menyayangi, di hari menyayangi.

Kopi pertama pagi ini. Manis, walaupun diminum terlalu siang. Seperti cinta yg menunggu waktu yg tepat.

Kopi pertama pagi ini. Terlalu manis. Seperti dua orang yg sedang melaksanakan pendekatan, dgn penuh ketiruanan.

Kopi pertama pagi ini. Cukup manis, cukup pahit. Seperti cinta yg tidak banyak meminta.

Kopi pertama pagi ini. Penuh ampas. Seperti pagi pertama setelah putus cinta.

Kopi pertama pagi ini. Satu rasa, setiap hari. Seperti tahu saatnya berhenti mencari.

Kopi pertama pagi ini. Manis, menyerupai pertemuan setelah penantian panjang. Pahit, menyerupai perpisahan yg terlalu terburu-buru.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, tertutup manis. menyerupai dua orang yang terlalu cinta, kemudian saling mengucap komitmen yang tak mungkin terpenuhi.

Kopi pertama pagi ini. Dingin. Seperti ditinggalkan orang yg tepat, sebab sibuk mencoba yg lain di dikala bersamaan.

Kopi pertama pagi ini. Tidak cukup manis. Seperti cinta yg terlalu mungil untuk diucapkan.

Kopi pertama pagi ini. Luber. Seperti cinta yang tiba di hati yang tidak terlalu lapang.

Kopi pertama pagi ini. Manis setelah diaduk. Seperti cinta yang tersembunyi, di orang yang tidak pernah disangka-sangka.

Kopi pertama hari ini. Tumpah. Seperti rindu yang terlalu rewel.

Kopi pertama pagi ini. Manis, tertutup pahit. Seperti dua orang yang berpura-pura tidak saling cinta, sebab bosan kecewa.

Kopi pertama pagi ini. Manis di awal, kemudian pahit hingga habis. Seperti seseorang yang dibentuk jatuh cinta, kemudian ditinggalkan.

Kopi pertama pagi ini. Manis, terlalu cepat dingin. Seperti dua orang yang mulai saling kenal. Lalu salah satu hengkang di tengah jalan.

Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Seperti dakocan yg gres keluar dari segentong parfum.

Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Seperti kenangan usang yg tak sengaja mampir.

Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Seperti rasa ingin tau yg terlalu cepat selesai.

Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Nikmatnya..

Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan terpendam. Seperti sepasang kekasih yg sudah usang saling bosan.

Kopi pertama pagi ini. Manis, kental, dan harum. Seperti rindu yg tidak kunjung selesai.

Kopi pertama hari ini. Manis, membekas, bikin deg2an. Seperti dua orang yg saling menemukan, satu sama lain.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, gelap, pekat. Seperti dosa yg ditutupi dengan rapi.

Kopi pertama pagi ini. Hangat, pekat, tenang. Seperti dua orang kesepian yg saling meramaikan.

Kopi pertama pagi ini. Hitam, pahit, dan penuh ampas. Seperti penolakan yg tidak tega untuk disampaikan.

Kopi pertama pagi ini. Manis, hangat, pekat. Seperti dua orang yg garis hidupnya bersinggungan, oleh sebuah kebetulan.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, hambar, penuh ampas. Seperti pasangan yg sudah tdk cocok tp memaksa untuk cocok, sebab takut sendirian lagi.

Kopi pertama pagi ini. Manis, harum, senyap. Seperti dua orang yg saling menunggu kata cinta, tapi tidak ada yg berani mengucapkan.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, pekat, penuh ampas. Seperti jatuh cinta tapi tak dianggap.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, pekat, bersisa. Seperti ditinggalkan seseorang, tanpa kata maaf.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, tersamar manis. Seperti seseorang yg kesusahan membedakan jatuh cinta dgn rasa penasaran.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, tanpa rasa lain. Seperti seseorang yg menghabiskan masa mudanya menyayangi orang yg salah.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, ada rindu yang mengampas. Manis, ada cinta yang diteguk tanpa terburu-buru.

Kopi pertama hari ini. Hitam, pahit, membekas. Seperti bayangan masa kemudian yg tidak cukup buram untuk diabaikan.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, manis, hangat. Seperti dua orang yg bertemu di dikala yg salah, kemudian saling melewatkan.

Kopi pertama pagi ini. Manis, harum, hangat. Seperti tidak sengaja melamunkanmu di tengah perjalanan.

Kopi pertama pagi ini. Manis, hangat, pekat. Seperti cinta yang tumbuh tanpa permisi.

Kopi pertama hari ini. Manis, kental, harum. Seperti cinta yg semakin ditahan, semakin sengit.

Kopi pertama hari ini. Hangat. Seperti rindu yang sabar menunggu.

Kopi pertama hari ini. Hangat, manis. Seperti cinta yg tiba tanpa tanda2, di antara dua orang asing, pada sebuah kebetulan.

Kopi pertama pagi ini. Dingin. Seperti hujan yang membawa kenangan usang mampir.

Kopi pertama pagi ini. Dingin, terlalu siang untuk diminum. Seperti cinta yg

terlambat dipertemukan.

Kopi pertama pagi ini. Keras. Seperti cinta yg semakin ditahan, semakin sengit.

Kopi pertama pagi ini. Pahit, semakin usang semakin manis. Seperti dua orang yg awalnya saling benci, kemudian sama2 tak sengaja jatuh cinta.

Kopi pertama pagi ini, anggun dan dingin. Seperti wajahmu di sela melamun, pada sebuah hujan.


Kopi pertama hari ini. Gelap, hangat, tidak ingin habis. Seperti hening yg kita bagi, tiap perjalanan pulang ke rumahmu.


Berikut ini ialah kutipan-kutipan prosa dalam novel “filosofi kopi…”



1.“Seindah apa pun karakter terukir, dapatkah ia berarti apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti kalau tak ada spasi? Bukankah kita gres sanggup bergerak kalau ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”

2.“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, sebab saya ingin seiring dan bukan digiring.”

3.“Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.”

4.“Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan.”

5.“Kita tidak sanggup menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kau buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kau sembunyikan.”

6.“Hidup akan mengikis apa saja yang menentukan diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.”

7.“Ada dunia di sekelilingmu. Ada saya di sampingmu. Namun, kau mendamba rasa sendiri itu.”

8.“Cuaca demi cuaca melalui kami, dan kebenaran akan semakin dipojokkan. Sampai jadinya nanti, angin ribut meletus dan menyisakan kejujuran yang bersinar. Entah menghangatkan, atau menghanguskan.”

9.“Aku sudah diperalat oleh seseorang yang merasa punya segala-galanya, menjebakku dalam tantangan kolot yang cuma jadi pemuas egonya saja, dan saya sendiri terperangkap dalam kesempurnaan tiruan, artifisial! serunya gemas, “Aku aib kepada diriku sendiri, kepada tiruana orang yang sudah kujejali dengan kegomalan Ben’s Perfecto.”

10.Gombal? Aku positif tidak mengerti.

11.”Dan kau tahu apa kehebatan kopi tiwus itu?” katanya dengan tatapan kosong, “Pak Seno bilang, kopi itu bisa menghasilkan reaksi macam-macam. Dan beliau benar. Kopi tiwus telah membuatku sadar, bahwa saya ini barista terburuk. Bukan cuma sok tahu, mencoba menciptakan filosofi dari kopi kemudian memperdagangkannya, tapi yang paling parah, saya sudah merasa menciptakan kopi paling tepat di dunia. Bodoh! Bodoooh!”

12.“Dia, yang tidak pernah kau mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kau reka dan kau cipta. Sebelah darimu menginginkan semoga beliau datang, membencimu hingga muak beliau mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kehilafan untuk hingga jatuh hati kepadamu, menyesalkan magis yang muncul naluriah setiap kalian berjumpa. Akan kau kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, tiruana tulisannya –dari mulai nota sebaris hingga doa berbait-bait. Dan beceklah pipi-nya sebab geli, sebab asap dan bubuk dari benda-benda yang beliau hanguskan–bukti bahwa kalian pernah saling tergila-gila–beterbangan masuk ke matanya. Semoga beliau pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, niscaya akan ludang keringh gampang.”



13.”Karya ialah anak jiwa, dan ia sepatutnya hidup di alam ternuka”

14.”BEN’s PERFECTO: Sukses ialah wujud kesempurnaan hidup”

15.”KOPI TIWUS: Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya”

16.”Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan”

17.” yang tidak pernah kau mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kau reka dan kau cipta”

18.”Mendamparkan dirilah kalian di sebuah alam tak dikenal untuk membaca ulang tiruana kalimat, mengenang setiap inci perjalanan, perjuangan, dan ketabahan hati.”

19.”Sesekali kalian bertemu, berussaha saling bertoleransi atas nama Cinta dan Perjuangan yang Tidak Boleh Sia-Sia. Kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini. Kamu pertaruhkan segalanya demi apa yang kau rasa benar. Dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.”

20.”Pengalaman merupakan pecahan tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.”

21.”Tahukah engkau bahwa cinta yang tersesat ialah pembuta dunia? “

22.”Satu garis jangan hingga kau tepis: MEMBUKA DIRI TIDAK SAMA DENGAN MENYERAHKANNYA.”

23.”Cinta bisa merambah dimensi angka dan rasa sekaligus.”

24.”Terkadang, benda-benda mati justru mendapat apa yang paling kita inginkan, dan tak sanggup kita bersaing dengannya. “

25.”alam hati saya mustahil dimengerti siapa-siapa. Tapi kemanapun saya pergi, kau tetap orang yang paling nyata, paling berarti.

26.”Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya.”

27.”Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita bisa memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu.”

28.”Cinta hanya retorika kalau tidak ada tindakan nyata, yang artinya selama ini beliau dikenyangkan dengan bualan.”

29.”Separuh jiwa yang beliau pikir hilang ternyata tidak pernah ke mana-mana, hanya berganti sisi, permainan gelap terangnya matahari dan bulan.”

30.”Setelah kita mencoba hidup 24 jam x 7 hari dengan seseorang dan tidak merasa bosan, maka orang itu sanggup kita nikahi” Lena berteori.”

31.”Satu demi satu mimpi tersusun rapi, berlandaskan fondasi mantap, terekatkan semen yang kuat.”

32.”… Lepaskan saya menyerupai saya melepaskan kamu. Hanya dengan begitu kau nggak pernah kehilangan saya. Kamu nggak pernah kehilangan apapun.”


Novel karya DEE yang berjudul “Kata Kata Filosofi Kopi” diberisi wacana banyak sekali macam filosofi yang mengandung banyak arti dan arti dalam kehidupan kasatmata kita menyerupai dalam cinta kasih,pandangan hidup maupun asa-asa kita di dunia kasatmata yang di sampaikan oleh DEE dengan sangat menyentuh hati…
Advertisement

Iklan Sidebar