Nah di artikel ini ialah penghujung dari kisah-kisah Gesang Sang Maestro Bengawan Solo. Jika kalian belum baca informasi ihwal Sang maestro Bengawan Solo, cek di SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (1) dan SANG MAESTRO BENGAWAN SOLO (2) ya.
Kali ini yang akan dikoreksi ialah kehidupan dan karya-karya Gesang Sang Maestro Bengawan Solo yang fenomenal. Bagaimana dongeng kehidupan Gesang? Baca dan ikuti kisahnya.
. . .
Biar Jembatan Merah seandainya patah
Akupun bersumpah
Akan kunanti dia disini
Bertemu lagi
. . .
Jembatan Merah - Oleh Gesang
Biar Jembatan Merah seandainya patah
Akupun bersumpah
Akan kunanti dia disini
Bertemu lagi
. . .
Jembatan Merah - Oleh Gesang
· Kehidupan
Gesang pernah menikah, namun pada tahun 1962, ia telah berpisah dengan istrinya dalam keadaan belum memiliki seorang anakpun. Selanjutnya selama ini ia menentukan untuk hidup sendiri. Selama 20 tahun, Sang Maestro Bengawan Solo itu tinggal di Perumnas Palur, hasil dari dukungan Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam pada tahun 1980. Lalu kemudian ia pindah dan hidup bersama dengan keponakan dan keluarganya di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam mengikuti perkembangan dunia musik keroncong, pihak Jepang mendirikan Taman Gesang di erat bantaran Sungai Bengawan Solo pada tahun 1983. Pengelolaan dari Taman Sang Maestro Bengawan Solo itu didanai oleh Yayasan Gesang, yaitu sebuah forum yang didirikan untuk Gesang di Jepang.
Sebelumnya pada 12 Mei 2010, Gesang melaksanakan cek kesehatan rutin. Kemudian dokter dari Sang Maestro Bengawan Solo ini menyarankan untuk dilakukan opname kepada Gesang. Dan ia di rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Sejak ketika itu, kondisi kesehatan Gesang semakin menurun. Dan sempat banyak informasi burung yang mengabarkan bahwa pada tanggal 18 Mei 2010 Sang Maestro itu meninggal dunia.
Pada Kamis 20 Mei 2010 kesehatan Sang Maestro Bengawan Solo semakin kian menurun, ketika waktu menawarkan pukul 14.00 dan 17.30 keadaan Gesang kritis. Tepat pukul 18.10, ia lelaki yang dibanggakan oleh warga Jepang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 92 tahun. Tidak ada wasiat yang ditinggalkan oleh penggubah Bengawan Solo ini sebelum ia meninggal. Gesang telah menorehkan kebanggan dalam dunia musik Indonesia. Namanya akan selalu terkenang dalam aliran Sungai Bengawan Solo yang tak akan pernah ada keringnya.
· Karya
- Bengawan Solo
- Dongengan
- Impenku
- Kalung Mutiara
- Pemuda Dewasa
- Borobudur
- Jembatan Merah
- Pamitan
- Caping Gunung
- Ali-ali
- Andheng-andheng
- Luntur
- Si Piatu
- Nusul
- Nawal
- Saputangan
- Dunia Berdamai
- Sebelum saya mati
- Bumi Emas Tanah Airku
- Urung
- Roda Dunia
- Tembok Besar
- Seto Ohashi
- Pandanwangi
- Kacu-kacu
- Tirtonadi
- Sandhang Pangan
- Kemayoran
Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo Sumber : goo.gl/0Zmt3f |
Nah menarik sekali bukan dongeng Gesang - Sang Maestro Bengawan Solo ini. Masih banyak juga lho kisah-kisah menarik lainnya. Tunggu kisah-kisahnya disini ya.
Artikel Terkait :
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (2)
- SENIMAN BETAWI LEGENDARIS (3)
Advertisement